KEUTAMAAN RAMADHAN DAN SYARAT SYARAT SAH PUASA RAMADHAN
KEUTAMAAN RAMADHAN DAN SYARAT SYARAT SAH PUASA RAMADHAN |
Sebagaimana diketahui pengertian puasa terbagi atas dua yaitu secara bahasa dan secara istilah. Pengertian puasa menurut bahasa atau istilah adalah menahan diri dari sesuatu. Sedangkan pengertian puasa menurut istilah adalah menahan diri dari segala perbuatan yang membatalkan puasa seperti makan, minum, muntah dengan sengaja, hubungan suami istri, onani dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Apa sajaq Keutamaan Bulan Ramadhan?. Berikut ini beberapa penjelasan terkait Keutamaan
Bulan Ramadhan.
1. Bulan Ramadhan merupakan Bulan Diturunkannya Al-Qur’an
Bulan Ramadhan adalah bulan
yang mulia. Bulan ini dipilih sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan
ini pula Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى
لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ
الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan
yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak
dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri
tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS.
Al Baqarah [2] : 185)
Ibnu Katsir rahimahullah tatkala
menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan,”(Dalam ayat ini) Allah ta’ala memuji bulan
puasa –yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian
karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an dari
bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah
menurunkan kitab ilahiyah lainnya
pada para Nabi ‘alaihimus
salam.” (Tafsirul
Qur’anil Adzim, I/501, Darut Thoybah)
2. Pada Bulan Ramadahan Setan-setan
Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika
Ramadhan Tiba
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ
أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila
Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun
dibelenggu.” (HR. Muslim)
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,”Pintu-pintu
surga dibuka pada bulan ini karena banyaknya amal saleh dikerjakan sekaligus
untuk memotivasi umat islam untuk melakukan kebaikan. Pintu-pintu neraka
ditutup karena sedikitnya maksiat yang dilakukan oleh orang yang beriman.
Setan-setan diikat kemudian dibelenggu, tidak dibiarkan lepas seperti di bulan
selain Ramadhan.” (Majalis
Syahri Ramadhan, hal. 4, Wazarotul Suunil Islamiyyah)
Terdapat
Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan
Pada bulan Ramadhan terdapat
suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam
kemuliaan). Pada malam inilah -yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan- saat
diturunkannya Al
Qur’anul Karim.
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ – وَمَا أَدْرَاكَ
مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ – لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan
tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari
seribu bulan.” (QS. Al Qadr [97] : 1-3)
Dan Allah ta’ala juga berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا
مُنْذِرِينَ
“Sesungguhnya
Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah
yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3)
Ibnu Abbas, Qotadah dan Mujahid
mengatakan bahwa malam yang diberkahi tersebut adalah malam lailatul qadar.
(Lihat Ruhul Ma’ani,
18/423, Syihabuddin Al Alusi)
3. Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Doa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ
رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
Apa saja syarat-syarat sah Puasa Ramadhan ? Berikut ini syarat sah puasa ramadhan menurut ajaran Islam, yakni:
1. Islam
2. Baligh
3. Berakal
4. Mukim
5. Sehat.
6. Tidak dalam keadaan haidh atau nifas.
Selain harus memenuhi syarat-syarat Puasa Ramadhan di atas, sahnya puasa ramdahan juga harus rukun puasa. Adapun Rukun Puasa adalah: 1) Niat, puasa dianggap tidak sah tanpa disertai dengan niat yang dilakukan di malam hari sebelum terbitnya fajar. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam : "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya" HR. Bukhori dan Muslim. 2) Menahan diri dari hal hal yang bisa membatalkan puasa, seperti makan, minum, Melakukan hubungan suami ister, mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Selain harus memenuhi syarat-syarat Puasa Ramadhan di atas, sahnya puasa ramdahan juga harus rukun puasa. Adapun Rukun Puasa adalah: 1) Niat, puasa dianggap tidak sah tanpa disertai dengan niat yang dilakukan di malam hari sebelum terbitnya fajar. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam : "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya" HR. Bukhori dan Muslim. 2) Menahan diri dari hal hal yang bisa membatalkan puasa, seperti makan, minum, Melakukan hubungan suami ister, mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Lalu siapa saja yang diperbolehkan berbuka pada bulan Ramadhan? Hal hal yang membolehkan seseorang untuk berbuka puasa :
1. Safar
2. Sakit.
3. Mengandung dan menyusui.
4. Jompo, atau usia lanjut.
5. Kehausan dan kelaparan, yang melampaui batas
Hal
hal yang disunnahkan dalam berpuasa :
1. Sahur walaupun
dengan seteguk air,
2. Menyegerakan
berbuka.
3. Berdo'a ketika
akan berbuka.
4. Menahan anggota
tubuh untuk tidak melakukan hal hal yang bisa mengurangi pahala puasa.
5. Berusaha untuk
mandi janabah atau mandi setelah haidh atau nifas sebelum fajar, agar puasanya sejak
pagi sudah dalam keadaan suci, walaupun jika mandinya dilakukan setelah fajar
tetap puasanya dianggap sah.
6. Memberi makan
pada orang lain untuk berbuka puasa, baik makanan ringan, minuman atau lainnya,
walaupun yang lebih utama adalah yang mengenyangkan.
7. I'tikaf,
terutama pada sepuluh hari yang terakhir di bulan Ramadhan.
Hal
hal yang dimakruhkan ketika berpuasa :
1. Puasa wishol
(dua hari bersambung tanpa berbuka).
2. Melakukan
hubungan mesra dengan istri yang dikhawatirkan dapat membatalkan puasa.
3. Berlebih
lebihan dalam melakukan hal yang mubah,
seperti mencium wangi wangian disiang hari bulan Ramadhan.
4. Mencicipi makanan, karena dikhawatirkan bisa tertelan
dan bisa tercampur ludah yang kemudian tertelan.
5. Berkumur dan istinsyaq (menghirup air dengan hidung) secara
berlebihan, karena dikhwatirkan bisa tertelan yang mengakibatkan puasanya
menjadi batal.
Hal
hal yang bisa membatalkan puasa :
Hal
hal yang membatalkan puasa dan mengharuskan untuk qodho:
1. Makan dan minum
dengan sengaja, jika makan dan minum itu dilakukan tidak dengan sengaja,
seperti lupa atau dalam paksaan, maka tidak membatalkan puasa, dan tidak mengharuskan
untuk diqodho. "Barang siapa yang lupa sedangkan ia sedang berpuasa, kemudian
ia makan atau minum, maka teruskan puasanya, karena ia telah diberi makanan dan
minuman oleh Allah swt." (HR
Jamaah)
2. Minuman atau
obat obatan yang bisa berfungsi seperti makanan, seperti infus, vitamin, dan lainnya.
3. Muntah dengan
sengaja, jika muntah tanpa sengaja maka puasanya tidak batal, dan tidak wajib
diqodho.
4. Haidh dan nifas walaupun sedikit dan terjadi sesaat
menjelang terbenamnya matahari.
5. Istimna', yaitu
mengeluarkan air mani dengan sengaja, baik dengan onani, menghayal, atau mencium
istrinya.
6. Memasukkan
sesuatu yang bukan makanan pokok melalui lobang yang bisa sampai pada perut
besar, seperti gula, garam, mentega, dan lain lain.
7. Makan, minum
dan melakukan hubungan suami isteri dengan meyakini bahwa matahari sudah terbenam atau fajar belum
terbit, ternyata sebaliknya, matahari belum terbenam atau fajar sudah terbit.
Dalam keadaan seperti ini batallah puasa dan baginya wajib mengqodhonya di
kemudian hari.
Yang
membatalkan puasa dan mengharuskan qodho dan kaffarah Jima' atau melakukan hubungan suami isteri di
siang hari bulan Ramadhan, dengan
sengaja, walaupun tanpa mengeluarkan air mani, dan kewajiban ini berlaku bagi
keduanya, laki laki dan wanita.
Seperti
yang terjadi pada seorang badui yang datang pada Nabi dan menceritakan bahwa ia
telah melakukan hubungan suami istri, maka kemudian Nabi mewajibkan ia untuk
membayar kaffarah, yaitu secara berurutan; memerdekakan budak, jika tidak mampu puasa dua bulan berturut turut,
dan jika tidak mampu memberi makan 60 orang miskin. (HR. Jama'ah dari Abi
Hurairah. Lihat : Nailul Author 4/214)
Puasa ramadhan, dilakukan
bukan hanya bertujuan untuk menahan lapar dn haus, akan tetapi dengan berpuasa
ramadhan seseorang yang melakukan harus benar -benar mampu menahan dan
mengendalikan hawa nafsunya. Serta harus menjalankan ibadah yang menjadi kewajibannya
juga, seperti shalat, zakat, dzikir, membaca al-qur’an, membantu antar sesama
dan berbuat baik kepada sesama apapun itu bentuknya. Dan tujuan utama dari
melakukan puasa yaitu supaya orang tersebut dapat menjadi seseorang yang
bertaqwa
Jika puasa ramadham
ditujukan menjadi seseorang yang bertaqwa makah hikmah dan manfaat dari menjalankan
puasa ramadhan bagi yang menjalankannya adalah:
1. Melatih diri Untuk menjadi pribadi yang
Lebih tabah dan sabar
2. Tercapainya derajat ketaqwaan
seseorang
3. Melatih seseorang menjadi lebih menghargai
waktu ( lebih disiplin )
4. Melatih seseorang menjadi lebih
Bersyukur
5. Menjadikan seseorang Lebih pedulli
terhadap sesama
6. Mempererat silaturahmi
7. Semua hal yang dilakukan adalah
ibadah
8. Membiasakan diri untuk berhati – hati
dalam berbuat
9. Melatih diri untuk Hidup sederhana
10. Menunjukkan Keseimbangan Hidup
11. Setiap ibadah , memiliki tujuan
12. Menjadi pribadi yang lebih baik
13. Hikmah puasa dalam bidang kesehatan
Begitu banyak hikmah dari
menjalankan ibadah puasa ramadhan. Jadi, masa iya kita akan menyianyiakan
kesempatan emas untuk mendapat pahala serta mendapat tubuh yang sehat. Tentu
tidak bukan? atau adakah yang masih bermalas – malasan untuk tidak mengerjakan
puasa ramadhan serta kewajiban yang lain? Jika masih ada, berarti anda menginginkan
menjadi orang yang rugi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar